JENIS-JENIS CACING UNTUK PAKAN BURUNG
Kandungan protein cacing dari hasil penelitian menunjukkan cacing tanah
mempunyai kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 72%, yang dapat
dikategorikan sebagai protein murni dengan memiliki kandungan arginin
berkisar 10,7% tryptophan, 4,4% tyrosin, 2,25%.
1. Manfaat Arginin:
1) Melemaskan otot dan memperlebar saluran darah sehingga meningkatkan
peredaran darah,
2) meningkatkan kekebalan tubuh,
3) meningkatkan birahi,
4) mengurangi resiko kemandulan (bagi breeding mengurangi resiko telur
“Kosong”),
5) menigkatkan kemampuan otak dalam mengingat (kecerdasan otak)
2. Manfaat tryptophan tryptophan:
1) menigkatkan kemampuan burung untuk merelaksasi otak, sehingga burung:
a) tidak mudah stress pada saat terkejut akibat adanya gannguan eksternal
b) tidak mengalami gangguan tidur, terkadang burung burung pada malam
hari tidak bisa tidur padahal situasi dan kondisi sudah tenang hampir tdk
ada gangguan
2) Membantu meningkatkan konsentrasi burung pada saat proses pemasteran
3) Membantu proses pertumbuhan
4) Meningkatkan kualitas pigmen warna bulu
3. Manfaat tyrosin:
1) Membantu meningkatkan konsentrasi burung pada saat proses pemasteran
2) Membantu proses pembuahan pada burung betina
3) Meningkatan reproduksi hormon Testosteron dalam tubuh burung, dimana
hormon tsb diperlukan untuk membuat burung menyuarakan lagu secara
maksimal
Bahaya cacing
1. Mengkonsumsi cacing secara berlebihan akan menyebabkan kelebihan protein,
hal ini akan menyebabkan suhu tubuh burung meningkat dalam kurun waktu relatif
lama sehingga menyebabkan rontok bulu.
2. Dengan diketahuinya manfaat kandungan protein pada cacing, maka tidak
berlebihan apabila disarankan untuk menempatkan cacing sebagai pakan penting
pada burung. Jenis burung apapun selagi mau mengkonsumsi cacing, boleh saja
diberi cacing. Yang perlu diingat juga, bahwa pemberian cacing pada burung
disarankan tidak lebih dari 20% total pakan ransum yang dikonsumsinya.
Sebagai pengetahuan tambahan yang perlu diperhatikan, bahwa kemampuan
burung mengkonsumsi cacing adalah masalah “KEBIASAAN” yang bisa dilatih.
Dalam hal ini, burung yang “emoh cacing” harus dilatih sedikit demi
sedikit agar “doyan cacing” terutama adalah burung pemakan serangga
(Apalagi MB.......woww harus Coy !!!) dan burung pemakan buah. Sedangkan
burung pemakan biji, pada dasarnya memang tidak suka cacing......tetapi
apakah memang tidak bisa ?
Jenis-jenis cacing yang bisa dikonsumsi oleh Murai Batu antara lain:
1. Cacing merah (Lumbricus Rubbelus)
Cacing ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan louhan dan arwana
silver. Cacing merah biasanya juga digunakan sebagai umpan pancing, hal
ini dikarenakan cacing ini disukai ikan-ikan seperti wader, tawes,
sepat, ikan lele. Cacing ini dapat tumbuh sampai 10-15 cm dan berwarna
merah-coklat gelap. Maklum yang nulis ini selain hobi MB juga hobi
mancing ..... kecuali mancing cewek dan mancing kerusuhan.
2. Cacing Bayam (Eisenia SP)
Cacing ini biasa sering dijumpai pematang sawah dan sayuran yang
membusuk sehingga disebut cacing bayam. Dapat tumbuh sampai 35 cm
panjangnya dan warnanya merah gak kepucat2an. Selain disuka burung,
cacing ini disuka oleh ikan baung dan lele, untuk pemberiannya kepada
burung perlu dipotong-potong terlebih dahulu.
3. Cacing Tanah (lumbricus terestris)
Cacing ini banyak dijumpai di tanah yang sarangnya membentuk liang,
ukuran cacing ini paling besar diantara cacing lainnya sehingga teknik
pemeberian makannya pada MB harus dipotong-potong dulu. Kandungan
Arginin cacing tanah berkisar 10,7% Tryptophan, 4,4% Tyrosin, 2,25%.
Jenis cacing tanah meliputi:
1) Lumbricus.
Cacing ini berbentuk pipih dan sering kalah bersaing dengan jenis jenis lain
sehingga tubuhnya lebih kecil. Lumbricus hasil ternakan memiliki besar tubuh
bisa menyamai atau melebihi jenis lain.
2) Pheretima.
Cacing ini tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah
keungu2an.
3) Perionyx.
Cacing ini memiliki bentuk tubuh gilik berwarna ungu tua sampai merah
kecokelat2an. Perionyx termasuk cacing agak rentan dan rawan mati sehingga
dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian ekstra serius.
4. Cacing Fosfor (Lumbricus SP)
Cacing ini kalau dipencet mengeluarkan getah warna putih-bening yang
lengket apabila nempel di tangan dan kalau malam cairan ini akan menyala
karena mengandung phospor. Lumbricus SP memiliki warna tubuh merah
kecoklat2an. Cacing ini memilik gerakan yang liar sehingga perlu
dimatikan sebelum diberikan kepada burung. Cacing ini dapat berukuran
sampai 30 cm.
Nah, dengan demikian apa bedanya pakan cacing pada burung dan cacingan pada burung.
Cacingan tidak hanya menyerang manusia tapi berlaku pula pada burung
piaraan, termasuk MB sebagai burung berkicau merdu. Cacing yang sering
menyerang burung salah satunya adalah Ascaridia galli yang berparasit
pada burung dan penularannya melalui pakan, air minum, lalat, siput
darat, kelabang atau bahan lain yang tercemar oleh kotoran burung itu
sendiri.
Cacingan ini akan menyebabkan:
1. Kinerja burung akan turun drastis.
2. Mengalami gangguan proses pencernaan sehingga dapat menghambat pertumbuhan.
3. Terjadi infeksi usus yang akan menyebabkan penurunan berat badan.
4. Dalam kondisi cacingan yang berat, akan mengakibatkan dapat terjadi
penyumbatan pada usus. Dalam kondisi ini, burung akan mengalami gangguan
pencernaan akhirnya mengakibatkan mortalitas syndrome
5. Burung selalu membuka paruhnya seperti kehausan,
6. Bulu burung kusam, seolah banyak abu pd bulu dan tdk mau rapi.
7. Nafsu makan berkurang, bahkan tdk mau makan pada kondisi cacingan berat
8. Radang mata yang bisa mengakibatkan kerusakan kornea sehingga akan mengganggu daya pandang burung
Sebelum itu terjadi pada burung kita (MB makdusnya) alangkah baiknya
bila kita mengenali gejala cacingan pada burung sebagai berikut:
1. kelihatan lesu dan pucat,
2. mafsu makan berkurang,
3. beraknya mencret, berlendir dan berwarna keputih-putihan seperti kapur,
4. sayap mulai menggantung dan bulunya mulai pecah2
5. burung matanya mulai berair
6. Burung sering minum, padahal tidak dalam proses penjemuran
Jenis cacing yang berbahaya bagi burung meliputi:
1. Cacing tenggorokan
Gejala: Burung tampak batuk-batuk, bersin, dan menggoyang-goyangkan
kepala sambil menghilangkan lendir yang keluar dari lubang hidungnya.
Lendir biasanya cenderung agak kental warnanya tidak bening.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan parasit cacing tenggorokan. Cacing ini
hidup di daerah tenggorokan yakang dapat menyumbat saluran pernapasan
sehingga dapat menyebabkan kematian.
2. Cacing rambut
Gejala: burung menderita diare. Namun, jika sangkar diletakkan
berdekatan dengan sangkar lain dengan arah angin menuju ke arah sangkar
berikutnya, maka berpeluang terjadi penularan cacing tersebut ke sangkar
lainnya. Akhirnya dapat mematikan burung pada sangkar yang berdekatan
tsb..
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing rambut. Infeksi
cacing dapat melalui pakan, minuman, dan tanah yang tercemar oleh telur
cacing. Di dalam tubuh inang, cacing hidup pada selaput mukosa usus yang
menyerap sari makan melalui darah burung yang dihisapnya.
3. Cacing gelang
Gejala: burung mengalami kurang darah (anemia)
Penyebab: Cacing gelang menjadi penyebab sakitnya burung-burung dari suku paruh bengkok,misalnya: Love Bird, Kenari, Parkit
4. Cacing pita
Gejala: burung tampak lesu, pucat, kurus, anoreksia (tidak mau makan),
sedikit diare. tampak selalu membuka paruhnya seperti kehausan, bulu
burung men-jadi kasar.
Pada kenyataannya kematian burung akibat penyakit relatif kecil’ karena
begitu ada gejala sakit langsung dilkukan pengobatan. Penyebab
terjadinya kematian pada burung berkicau sebagian besar disebabkan oleh:
1. Mengalami gizi buruk, yaitu tidak tercukupinya kebutuhan Vitamin, Mineral dan
nutrisi lainnya
2. Memberikan perlakukan yang sama tentang asupan gizi,jenis burung yang sama
maupun berbeda (biasanya terjadi pada pemula)
3. Salah perawatan karena meniru teknik perawatan burung milik orang lain tanpa
berkonsultasi, dan hanya melalui proses melihat langsung praktek (para penghobi
yang pemalu, yang lebih parah lagi orang yang memiliki gengsi tinggi karena tidak
mau dibilang bodoh)
4. Karena burung stres akibat buruknya kebersihan lingkungan brung, perubahan-
perubahan suhu yang cepat, trauma baik fisik maupun psikis akibat: transportasi
pembelian, latihan, pemindahan kesangkar lain dan lain-lain
5. Mengalami over dosis pada asupan pakan
6. Kualitas pakan rendah dan tidak bervariasi sesuai dengan selera burung
7. Mutu pakan Banyak pemelihara memberi makan burungnya cukup banyak kadang
malah berlebihan, tetapi mutunya ren dan monoton sehingga dapat terjadi
defisiensi (kekurangan sesuatu zat nutrisi).
Selebihnya tergantung dari Rekan2 menyikapinya.......yang pasti tidak ada pembenaran dalam tulisan ini
kecuali sebuah informasi yang berkemungkinan dapat memberikan rangsangan
buat pembaca untuk menggali informasi lebih dalam lagi melalui sumber
yang lain dgn orang yang lebih memiliki kompetensi dibidang perburungan
sehingga dapat melengkapi khasanah ilmu pribadi masing2.Ilmu itu indah dan akan terasa lebih nikmat apabila ilmu
tsb dapat bermanfaat bagi orang lain
Kamis, 16 Februari 2012
Minggu, 12 Februari 2012
MURAI BATU BORNEO
Murai Batu yang dalam literatur ilmiah dinamai copsychus malabaricus dan oleh orang Eropa biasa disebut white rumped shama secara global penyebarannya sangat luas, mulai dari India, China Barat Daya, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia hingga Sunda Besar. Di Indonesia burung yg termasuk dalam rumpun Turdidae ini banyak sekali jenisnya yang di kalangan hobbiest dibedakan berdasar daerah asal habitatnya.
Murai Batu Borneo adalah salah satu jenis yang dikenal di Indonesia selain Murai Batu Sumatera dan Murai Batu Jawa (Larwo). Murai Batu Borneo adalah sebutan kicau mania terhadap spisies murai batu yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti Murai Batu Sumatera, Murai Batu Borneo juga banyak jenisnya. Walau pun banyak jenisnya tetapi secara umum dikenal tiga jenis Murai Batu Borneo yaitu Murai Batu Palangka, Murai Batu Banjar & Murai Batu Mahkota (Kepala Putih). Karakteristik Murai Batu Borneo yang sangat mudah dikenali adalah gayanya yang khas pada saat tarung, yaitu dada membusung dengan bulu dada yang mengembang, kepala yang menengadah ke atas lalu membungkuk ke bawah yang kadang dengan gerakan cepat tetapi juga kadang-kadang bergerak lambat.
Daerah Sebaran Murai Batu Borneo
Secara garis besar daerah sebaran Murai Batu Borneo adalah seperti gambar berikut.
Murai Batu Palangka yang oleh kicau mania di Kalimantan sering juga disebut Murai Kalteng habitatnya tersebar di wilayah Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat.
Murai Batu Banjar dapat ditemui di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Murai Batu Mahkota (white crowned shama) tersebar dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan bagian Utara (Malaysia).
Typical Murai Batu Borneo
1. Murai Batu Palangka
Murai Batu Palangka secara fisik identik dengan Murai Batu Lampung. Mungkin akibat kemiripan secara fisik itulah, murai batu jenis ini pernah ditangkap secara besar-besaran untuk dikirim ke Pulau Jawa dan Lampung. Sebenarnya murai batu jenis ini jika dilihat secara fisik banyak juga ragamnya, baik gradasi warna bulu, warna kaki & panjang ekornya.
Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
Body : Sedang dengan bentuk agak memanjang.
Panjang Ekor : 15 sampai 18 cm.
Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Tua.
Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk), Coklat Kemerahan & Putih Kekuningan.
Gaya Tarung : Seperti Typical Murai Batu Borneo jenis lainnya, Murai Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung. Tetapi tidak seperti Murai Batu Banjar, murai batu jenis ini hanya mengembangkan bulu dada bagian perut sampai batas dada (sedikit di bagian dada).
Murai Batu Palangka
2. Murai Batu Banjar
Murai Batu Banjar inilah yang biasa dicari hobbiest untuk dilombakan, karena sifat fighter-nya yang sangat tinggi. Sama halnya dengan Murai Batu Palangka, sebenarnya Murai Batu Banjar yang oleh warga setempat biasa disebut "Tinjau Karang" ini juga banyak jenisnya. Warna bulu dada, warna kaki & panjang ekor berbeda-beda antara satu habitat dengan habitat yang lain. Secara umum perbedaan murai batu banjar dengan murai batu palangka adalah warna bulu dadanya cenderung lebih cerah dan ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Palangka. Panjang ekor murai jenis ini rata-rata antara 10 sampai 13 cm dan ada murai batu banjar dari daerah tertentu yang memiliki ekor rata-rata 15 cm.
Secara garis besar typical murai batu banjar dapat digambarkan sebagai berikut :
Body : Kecil, Sedang sampai Besar
Panjang Ekor : 10 sampai 15 cm.
Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Terang
Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk), Coklat Kemerahan & Putih Kekuningan.
Gaya Tarung : Pada saat tarung murai ini akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya hingga ke batas leher, sehingga sepintas terlihat menyerupai bola tennis.
3. Murai Batu Mahkota
Murai Batu Mahkota (Kepala Putih) yang habitatnya mulai Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara (Malaysia) ini sebenarnya sangat mirip dengan murai batu banjar. Kecuali celeret putih pada kepalanya secara keseluruhan murai batu ini identik dengan murai batu banjar, baik postur tubuh, warna dada, gaya tarung hingga sifat fighternya yang tinggi.
Gambaran umum murai batu mahkota sebagai berikut :
Body : Kecil, Sedang.
Panjang Ekor : 10 sampai 13 cm.
Warna Bulu Dada : Coklat hingga Coklat Terang
Warna Kaki : Hitam Pekat, Coklat Kehitaman (warna tanduk) & Coklat Kemerahan.
Gaya Tarung : Seperti murai batu banjar, pada saat tarung murai ini juga mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya hingga ke batas leher hingga membentuk bulatan.
Murai Batu Banjar Si Raja Kontes ?
Saya sering membaca tulisan yang menyebut bahwa "Murai Batu Banjar adalah murai borneo yang sering merajai kontes-kontes kelas murai borneo di Kalimantan". Benarkah demikian? Untuk sementara saya tidak menolak pendapat tersebut. Sejauh lomba-lomba yang pernah saya ikuti khususnya di Kalsel, Kaltim & Kalteng memang demikian adanya. Bukan berarti murai borneo jenis lain tidak prospek, tetapi sejauh ini jawara yang sering moncer pada lomba di wilayah tersebut adalah dari jenis murai batu banjar.
Kalau melihat dari daya tarung, secara pribadi saya juga tertarik dengan murai batu mahkota (kepala putih). Dari yang pernah saya rawat dan pantauan terhadap murai batu mahkota milik teman, jenis ini memiliki daya tempur yang sangat tinggi dan kerjanya ngedur.
Bontang - Kalimantan Timur
Jenis : MB Banjar
Jenis : MB Banjar
Tips Memilih Murai Batu Borneo
Warna bulu dada
Pilih warna bulu dada yang coklat muda, lebih terang/muda lebih baik. Kalau ada yang supak (agak keputihan tetapi bukan blorok) lebih baik lagi. Murai batu borneo dengan warna-warna bulu dada seperti tersebut rata-rata memiliki sifat fighter yang tinggi dan kerjanya ngedur.
Warna kaki
Dari variasi warna kaki murai batu borneo yang pernah saya temui, skala prioritas memilih murai batu borneo melihat dari warna kaki adalah :
(1) Coklat Kehitaman (warna tanduk),
(2) Hitam Pekat,
(3) Coklat Kemerahan
(4) Jangan Pilih yang Putih Kekuningan, karena selain belum pernah melih yang jenis ini moncer di kontes, saya juga pernah merawatnya dan hasilnya menurut saya sangat mengecewakan. Mental serta daya tarungnya kurang serta terlalu lambat untuk jadi.
Panjang ekor
Pilih ekor yang agak pendek, dari 13 s.d. 10 cm
Bentuk kepala
Utamakan memilih kepala yang berbentuk papak
Mata
Pilihlah yang memiliki tatapan tajam dan mata tidak terlihat sayu.
Bukaan paruh
Pada saat berkicau perhatikan intensitas bukaan paruhnya. Pilih yang bukaannya lebar, biasanya saat tarung akan mengeluarkan tembakan dengan full power.
Bentuk leher
Carilah yang mempunyai leher yang agak besar, ini biasanya menunjukkan besarnya volume suara yang dapat dikeluarkan.
Selain hal-hal tersebut di atas, secara umum pemilihan murai borneo berbakat sama dengan ulasan-ulasan pada thread yang membahas permasalahan cara memilih murai batu berbakat.
Karakter suara murai batu borneo
Karakter suara murai batu borneo adalah ngebass dan monoton? Ini tidak benar. Dengan perawatan yang benar, pemilihan masteran tepat & proses mastering yang intensif, murai borneo akan memiliki suara/lagu yang berkualitas.
Karena kebanyakan murai borneo bertype nembak-nembak, pilih masteran utama dengan type nembak seperti cililin, LB, pelatuk, belibis, dll.
Murai Borneo Supak
Karena sulit menemukan istilah yang tepat, saya pinjam nama warna supak (yang saya yakin beda dengan supaknya MB Sumatera) untuk menyebut murai borneo yang warna bulu dadanya sangat muda dan agak keputih-putihan tetapi bukan blorok. Murai borneo dengan warna ini memiliki mental yang luar biasa. Saya pernah merawat serta melombakannya pada umur belum 1 tahun dan moncer ke-3 (sayang umurnya tdk panjang). Murai borneo seperti ini sekarang memang sangat sulit ditemukan, tetapi masih ada. Sebenarnya warna seperti ini bukan kelainan dan memang ada jenisnya. Di wilayah hutan tertentu di pegunungan meratus memang memiliki murai batu dengan warna seperti ini. Hampir semua murai batu dari daerah tersebut baik jantan atau betina memiliki warna bulu dada sangat muda dan berkaki hitam.
Pola Ekor Murai Batu Borneo
Pola ekor MB Borneo adalah terdiri dari 6 pasang (12 helai) bulu, dengan 2 pasang bulu hitam dan 4 pasang bulu putih (bulu penyangga).
Bulu ekor putih MB Borneo sendiri banyak polanya, yaitu :
1. Bulu ekor putih polos semua dg semburat hitam pada bagian ujungnya.
2. Bulu ekor putih dg 3 pasang polos dan sepasang (ekor putih terpanjang) berwarna separuh hitam.
3. Empat pasang bulu ekor putih berwarna hitam pada pangkal bulunya.
4. Ekornya berwarna hitam semua.
Kamis, 09 Februari 2012
Download Masteran Berkualitas Hanya Di Blog ini
Lovebird Jeda 2 menit
Hwamei Full Version
Cucak Jenggot Jeda 2 Menit
Parkit Ngekek
tengkek buto jeda 2 menit
Suara burung Rambatan
Rayuan MB betina
Therapy MB Mental drop (NEW..!!!)
MIX CILILIN, C JENGGOT, LOVEBIRD Pake Jeda (NEW..!!)
CILILIN Mantabssss (NEW..!!)
Kalo minta Password ketik aja : "dukunlovebird" (tanpa tanda kutip dan spasi) :D
Sementara saya kasih yang ini dulu yah.......
Hwamei Full Version
Cucak Jenggot Jeda 2 Menit
Parkit Ngekek
tengkek buto jeda 2 menit
Suara burung Rambatan
Rayuan MB betina
Therapy MB Mental drop (NEW..!!!)
MIX CILILIN, C JENGGOT, LOVEBIRD Pake Jeda (NEW..!!)
CILILIN Mantabssss (NEW..!!)
Kalo minta Password ketik aja : "dukunlovebird" (tanpa tanda kutip dan spasi) :D
Sementara saya kasih yang ini dulu yah.......
dan untuk suara burung masteran yang lain akan saya UPDATE terus...Pantau saja terus blog ini.
Bila ada yang kesulitan dalam mendownload silahkan disimak langkah2 nya :
1.PILIH TIPE MASTERAN YANG AKAN DI DOWNLOAD
2.MASUKAN PASSWORD KETIK dukunlovebird
3.LALU KLIK UNLOCK
OPTION DOWNLOAD:
Bila ada yang kesulitan dalam mendownload silahkan disimak langkah2 nya :
1.PILIH TIPE MASTERAN YANG AKAN DI DOWNLOAD
2.MASUKAN PASSWORD KETIK dukunlovebird
3.LALU KLIK UNLOCK
4.KLIK TOMBOL DOWNLOAD BERWARNA BIRU :
Tips Dasar Mengetahui Burung Yang Sudah Bunyi & Belum Bunyi
Bila Anda seorang pemula dalam dunia burung kicauan mungkin agak sedikit sulit apabila ingin mengetahui burung yang benar-benar sudah bunyi atau memang burung tersebut belum bunyi. Ada tips mudah dan paling dasar sekali untuk mengetahui hal tersebut. Menurut beberapa pakar burung bahwa burung yang sudah bunyi dapat dilihat dari bagian sayapnya. Biasanya burung yang sudah bunyi bagian sayapnya agak turun terutama pada bagian ujung sayapnya agak ke bawah. Jika burung tersebut bagian sayapnya masih agak ke atas maka dipastikan burung tersebut belum bunyi sama sekali.
Senin, 06 Februari 2012
Perawatan Murai Batu ala Dukun Lovebird
Sebelumnya saya minta maaf, bukan bermaksud sok tau atau merasa jago, saya hanya ingin berbagi cara-cara perawatan saya selama ini untuk murai-murai saya, karena banyak teman-teman yang minta saya untuk memberikan tips perawatan murai batu, mungkin bukan yang terbaik tapi inilah cara perawatan yang saya jalani setiap hari.
Sebenarnya cara perawatan murai batu ini hampir sama saja dengan perawatan burung yang lainnya, yang pasti kita harus tau dulu karakter burung tersebut, mental matang, gamapang galak atau justru susah fight/galak dilapangan, setelah tau barulah kita dapat mengontrol karakternya tsb melalui makanan dan extra foodingnya.
Cara perawatan yang akan saya sampaikan berikut ini khusus untuk burung-burung yang sudah bermental matang artinya tidak terlalu galak ataupun tidak terlalu loyo.
Perawatan Harian
1.Pagi sekitar jam 7.00 krodong burung di buka ditempat teduh
2. lalu berikan 5 ekor jangkrik
3. berikan 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan
4. jemur 1-2 jam (tergantung kesenangannya) krn ada jg murai yg tidak mau dijemur terlalu lama, cukup 0.5 jam saja.
5. setelah selesai dianginkan 20 mnt lalu ditutup, simpan ditempat teduh dan dikelilingi burung isian
6. sore sekitar jam 3 sore buka krodong lalu mandikan
7. setelah selesai beri jangkrik kembali 5 ekor setelah itu tutup kmbali
8. gantung burung ditempat yg tenang dan jangan terlalu terang sehingga burung dapat ber istirahat dengan tenang.
Catatan : Untuk yg senang memberikan Vitamin sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu, jangan terlalu sering memberikan vitamin, murai termasuk burung yang sensitif terhadap bau yg berlebihan...kalau terlalu sering dan terlalu banyak memberi vit, bisa2 murai jd tidak mau minum sehingga burung jadi serak.
sebagai catatan tidak ada satupun murai saya yang menggunakan vitamin kecuali prebiotik untuk perawatan harian kecuali jika burung sakit atau rontok bulu.
Perawatan 1 Minggu sebelum lomba
Untuk perawatan seminggu sebelum lomba yang biasa saya jalani sebagai berikut :
1. Dari senin s/d rabu burung dirawat seperti rawatan harian diatas.
2. Mulai kamis porsi jangkrik dinaikan yg tadinya 5 pg jd 8pg dan 7 sore ttl 15
sedangkan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
3. jum'at porsi jangkrik dinaikan menjadi 10 pagi dan 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong dan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
4. Sabtu porsi jangkrik dinaikan lagi 15 pg, 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong + kroto 2 sendok makan pg hari saja dan khusus pada hari sabtu ini burung tidak dijemur dan tidak dimandikan pada sore harinya, jadi burung dikrodong seharian ditempat yang teduh setelah diberikan kroto, jangkrik, ulat hongkong.
5. Pada hari minggu pagi burung diberi jangkrik 10 ekor, ulat hongkong 5 ekor dan kroto 2 sendok makan, burung tetap jangan dimandikan dan usahakan pada saat menunggu untuk dilombakan disimpan ditempat yang jauh dr lapangan lomba dan burung murai lainnya. sehingga diharapkan pada saat krodong dibuka dilapangan lomba burung dapat keluar nafsunya dan tenaganya masih full untuk menandingi lawan2nya.
6. Jika akan diturunkan pada babak berikutnya burung kalau bisa jangan dimandikan, beri jangkrik 5 ekor, ulat hongkong 3 ekor dan simpan ditempat yg jauh.
Ingat murai merupakan burung dengan type fighter yg tinggi, sehingga dibutuhkan kondisi yang benar-benar prima pada saat dilombakan selain mental jawaranya.
Perawatan setelah lomba
Untuk menghindari burung Murai tidak menjadi galak setelah dilombakan, usahakan pulang dari lapangan lomba murai batu dimandikan dan jangan diberikan jangkrik kembali, perawatan berikutnya dapat dikembalikan kepada cara perawatan harian sebelumnya.
Sekali lagi cara perawatan diatas adalah cara perawatan yang biasa saya gunakan sebelum lomba dan ini hanya cocok untuk burung2 yang sudah memiliki mental yg matang, jika burung Om-om kegalakan atau malah kurang bergairah bisa disesuaikan dari cara pemberian extrafoodingnya, terutama jangkrik dan ulat hongkongnya. Jika burung kegalakan jangan pernah memberi ulat hongkong sebelum lomba dan jumlah jangkrik bisa dikurangi baik harian maupun seminggu sebelum lomba. Sedangkan bila burung Om-Om kurang bergairah bisa ditambah jumlah jangkrik yg diberikan baik harian maupun satu minggu sebelum lomba, saya sarankan jumlah ulat hongkong yang diberikan jangan terlalu berlebihan karena takut menimbulkan efek samping spt rontok bulu atau kegalakan.
Efek Pemberian Dopping
Dari pengalaman saya pemberian doping ini sangat saya tidak anjurkan, karena akan menimbulkan efek samping yg tidak baik berupa ketergantungan terhadap doping tersebut dan burung tidak bergairah kembali setelah selesai mabung.
Dulu ada beberapa murai batu saya yang harus didoping oleh Orong-orong (kadal kecil) tiap hari, 3 hari sebelum lomba dan diberikan minuman tonic and bitter, burung tersebut kerap berprestasi, mungkin ada yang ingat denag murai saya yg bernama Elang Sakti yg lalu ditransfer oleh Bp. Januar Dewa Ruci,burung tersebut kerap menjuarai lomba yg diikutinya selama doping tersebut diberikan secara teratur, tp pada saat setelah mabung/rontok bulu burung tersebut terlihat tidak bernafsu untuk memakan orong2 tersebut dan kondisinya tidak dapat pulih kembali seperti semula sampai kahirnya tengelam prestasinya. Kesimpulan saya efek dari doping tersebut akan terlihat pada saat burung selesai mabung, dimana kondisi burung susah sekali untuk kembali ke kondisi prima sebelum dia mabung.
Saran saya jangan pernah menggunakan doping apapun terutama orong2, kelabang dan minuman doping yg ada jika anda ingin MB anda berprestasi dalam jangka panjang
Perawatan Pada Saat Mabung
Banyak sekali pemain murai batu, baik yang pemula maupun yang sudah top terjebak pada saat mengkondisikan MB jawaranya setelah mabung, hal ini dikarenakan karena keinginannya untuk segera melombakan kembali burung jawaranya. Ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh Om-om pada saat merawat murai waktu mabung dan jangan pernah melanggarnya.
a. Pada saat mau Mabung.
1. Rawatlah murai anda yg sedang mabung dengan baik dan selalu bersihkan kandangnya tiap hari.
2. Jika awal burung mau mabung coba kurangi porsi jangkriknya dr 5 menjadi 2 pg dan sore sedangkan porsi krotonya tambah menjadi 3 sendok makan/hari. Selama mulai rontok bulu burung tidak perlu dijemur.
3. kurangi waktu mandinya dr tiap hari menjadi 2-3 hari sekali, tp kandang tetap dibersihkan tiap hari.
4. rubah waktu madinya menjadi antara jam 12-jam 1 siang, setelah mandi langsung krodong dalam kondisi bulu basah dan jangan diangin2.
5. Beri larutan Growvit di air minumnya sekucupnya(jangan terlalu banyak cukup seujung pentul korek api untuk tiap cangkir minum burung), 2 hari sekali, baik untuk mempercepat perontokan dan pertumbuhan bulu
Jauhkan dari burung murai lain kalau bisa cukup 1 burung MB 1 rumah
b. Perawatan Pada Saat Tumbuh bulu
1. Pada saat semua bulu, baik kepala, badan, sayap maupun ekor sudah jatuh maka kembalikan porsi rawatan kepada porsi rawatan harian seperti biasa baik makanan maupun pola mandinya. Ingat jangan pernah menjemur burung yg sedang tumbuh bulu sampai semua bulunya terutama ekor dan sayap selesai masa pertumbuhannya (full) karena ini akan menghentikan pertumbuhan bulu terutama ekor dan membuat bulu akan cepat tua.
2. Selama pertumbuhan bulu berikan Growvit pd minumannya dg komposisi diatas 2 hari sekali dan campur air madi dg obat mandi yg ada di pasaran.
3. Burung harus trus dikrodong setelah diberikan makanan dan dibersihkan kandangnya baik sebelum atau setelah mandi ditempat yang teduh dan berikan burung isian disekelilingnya.
4. Setelah bulu ekor dan sayap tumbuh maksimal mulailah dilakukan secara bertahap :.
minggu ke 1 dijemur selama 1/2 jam
minggu ke 2 dijemur selama 3/4 jam
minggu ke 3 dan ke 4 selama 1 jam
minggu ke 5 dan ke 6 selama 1.5 jam
minggu ke 7 dan ke 8 selama 2 jam
Ingat dan jangan pernah melanggar atau anda akan menyesal :
Jangan pernah mengadukan MB jawara Om-om sebelum 2 bulan penjemuran minimal, saya jamin kalau MB anda Jawara dan anda adu sebelum 2 bulan pasti burung anda akan juara, tp pd minggu-minggu berikutnya MB anda kan galak dan makin susah untuk mencapai performa seperti sebelum mabung, sampai burung tersebut mabung kembali. Hal ini sudah terbukti dan dirasakan oleh pemain2 murai Top yang saya kenal, mereka selalu terjebak oleh keinginan untuk segera melombakan burung MB jawaranya karena masalah gengsi.
Setelah selesai penjemuran selama 2 bulan cobalah MB anda dilatihan kecil terlebih dahulu antara 15-20 burung agar burung anda tidajk terlalu kaget, dan biasakanlah melombakan burung anda 2 minggu sekali agar burung MB anda dapat selalu tampil prima.
Semoga tips ini dapat cocok dengan MB om-om semua, dan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
TREATMENT MURAI BATU NGEBATMAN
Ngelowo, ngalong, ngebatman atau batman forever adalah istilah MB mania untuk perilaku murai batu yg mengembangkan sayapnya, kadang2 sambil nangkring atau ngejeruji dan kadang2 ada juga yg turun ke dasar sangkar. Murai batu pada saat ngelowo hanya mengeluarkan suara kecil, tidak ngeplong/nembak dan yg lebih parah ada yg tdk bersuara sama sekali. Perilaku MB seperti ini sangat tdk disukai MB mania karena dapat mengurangi point penilaian pd saat contest.
Perilaku ngelowo merupakan sifat alamiah pada murai batu. Tidak hanya murai batu jantan, perilaku ngelowo juga banyak ditemui pada murai batu betina. Seperti kasus ngebagong pada kacer, sampai saat ini belum ada penjelasan secara ilmiah yg dapat menunjukan secara pasti apa yg menjadi sebab perilaku ngelowo pd murai batu tersebut. Yang dapat kita lakukan sebagai hobiest adalah mengenali apa yg menjadi pemicu timbulnya perilaku ngelowo pada momongan kita. Selanjutnya melakukan treatment berdasar pd faktor pemicunya utk menghilangkan atau setidaknya mengurangi timbulnya perilaku tersebut.
Dari berbagai pengalaman yg diutarakan MB mania, diketahui bahwa pemicu timbulnya perilaku ngelowo itu sering kali tdk sama antara murai batu yg satu dgn lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan karakter pd setiap murai batu.
Yang umum ditemui dan ditengarai sebagai faktor pemicu timbulnya perilaku ngelowo/ngebatman pada murai batu di antaranya adalah :
Kalah Mental/Down
MB yang Sedang Dorong Ekor (belum tuntas mabung) di Trek dengan MB yang Mentalnya OK
MB yang Baru Selesai Mabung
MB yang Terlalu Dipaksakan untuk Terus Fight
Over Penjemuran
Tidak Nyaman dengan Tempat Gantangan
MB Terlalu Jinak
Dasar Mental Bawaan
PENYEBAB/PEMICU MURAI BATU NGELOWO/NGEBATMAN DAN TREATMENT-NYA
1. Over Birahi
Disebabkan oleh kesalahan pola rawatan, juga kesalahan Perawat yang tidak bisa memantau perkembangan MB tsb. Misal MB tsb dikasih EF yang sama continue terus, dalam kurun waktu tertentu MB tsb mengalami Top Performanya, sementara rate EF tetap konstant. Akhirnya efek EF terakumulasi di MB tsb sehingga MB tsb ngelowo.
Treatment :
Diembunkan setiap pagi
Kurangi EF, terutama untuk jangkrik. Karena jangkrik ini bisa membikin tenaga yang kuat. Kasih jangkrik 1 saja di saat pagi.
Pemberian Cacing. Cacing kalau untuk MB justru untuk MEREDAM birahinya. Pemberian cukup disesuaikan dengan karakter MB. Diberikan setiap pagi dan sore
Stop EF Sama Sekali. Saya pernah punya mb yg menunjukkan gejala ngelowo / ngebatman, langsung saya stop ef sama sekali kira kira satu bulan. Dan berhasil. Sepertinya mb saya kebanyakan ef
Kandang Umbaran. Bagi MB nglowo, Kandang Umbaran adalah wajib. Jangan lupa dikasih tempat bak mandi, biar mandi sendiri. 1 hari wajib dikandang umbaran, agar sifat birahinya dikeluarkan semua dan kalau bisa diterbangkan minimal 200 kali selama sehari.
Alangkah baiknya si MB di umbar di kandang umbaran dan di simpan di luar (tdk tertutup). Sehingga setiap pagi terkena embun
Kurangi EF hariannya yg biasanya pagi/sore 3 jangkrik jadi 1 jangkrik. Kroto yg biasanya seminggu 3 kali 1 sendok menjadi seminggu sekali 1 sendok.
Kalau biasanya pagi jemur 2 jam + sore jemur 1 jam menjadi cukup pagi jemur 1 jam.
Mandi malam antara jam 8 s/d 10 malam, angin2kan kurang lebih 1/2 jam langsung krodong.
Dan saat akan latihan/lomba hari minggu hari sabtunya pagi kasih EF 5 s/d 7 jangkrik dan tidak usah dimandikan.
Pada saat latihan/lomba di hari minggunya sekitar 20 menit sebelum di gantang diseprot jangan terlalu basah langsung kerodong. <wibisono>
Jangan dimandikan dihari H-1 dan hari H. Saya dulu punya jagoan yg dibeli pada kondisi mabung. Setelah kelar mabung dan 2 bulan nuain bulu sambil dilatih, namun ketika dibawa ke latber langsung ngebatman. Penasaran 2 minggu jajal lagi tdk ada perubahan. Setelah kurang lebih ada 3 bulan dicoba cari solusinya dan dari berbagai percobaan yang saya praktekkan ternyata saya temukan maunya ni MB. Ternyata dia dihari h-1 dan hari h ga boleh mandi. Kalau mandi pasti kumat ngebatmannya.
2. Kalah Mental/Down
MB ngelowo bisa disebabkan MB yg masih muda tapi dipaksakan untuk tarung. Karena sebenarnya MB mengenal sistem Senioritas
3. MB yang Sedang Dorong Ekor (belum tuntas mabung) di Trek dengan MB yang Mentalnya OK
MB yang sedang dorong ekor/belum tuntas mabung jika di trek dengan MB yang mentalnya OK bisa menimbulkan sifat ngelowo. Pada awalnya MB yang belum tuntas mabung mungkin mau main ngeplay dan mengeluarkan semua isiannya. Tapi setelah itu langsung ngebatman dan bulunya juga ikut berdiri (seperti kacer bagong). Intinya, jangan pernah memaksakan MB yang belum tuntas dorong ekornya untuk ditrek. Hal ini akan menyebabkan MB ngelowo. Karena kita kurang sabar dan terlalu memaksakan diri, akhirnya MB kesayangan yang jadi korban
4. MB yang Baru Selesai Mabung
MB2 yang baru kelar mabung memang suka galak. Sementara kondisi fisik belum siap 100 % dan libido/ birahinya belum naik (ditandai dgn gacor tanpa musuh). Nah kalo dipaksakan biasanya suka ngelowo
5. MB yang Terlalu Dipaksakan untuk Terus Fight
Pada saat titik top formnya mulai menurun (mendekati masa mabung) sering kita "sengaja" ngetrek MB yg mulai jatuh bulu dengan harapan agar proses rontok menjadi lebih cepat & ternyata "memang banyak" yg berhasil.
Tapi apa pernah kita perhatikan, efeknya disaat mabung atau setelah mabung? Hal-hal yang demikian juga akan menyebabkan MB menjadi tidak/sulit mencapai top form lagi, atau malahan jadi Batman
Treatment :
Untuk kasus pada point 2, 3, 4 dan 5 di atas hal yg terbaik dilakukan adalah pencegahan, yaitu :
Jangan memaksakan MB yg masih muda tarung, apalagi dgn MB yg lebih tua terlebih lagi dgn MB yg sudah mapan.
Jangan ngetrek MB yang sedang dorong ekor/belum tuntas mabung dengan MB yang mentalnya OK.
Jangan buru2 ngetrek MB yang baru selesai mabung. Setelah kelar mabung (bulu beres) sebaiknya jemur dulu atau plus umbar 1-2 bulan, setelah itu baru coba trek 1-2 MB. Kalau Ok, baru test latber atau kelomba lagi. <Ari JB>
Jangan ngetrek MB yg mulai jatuh bulu (mendekati mabung).
Bila terlanjur menghadapi kasus MB dgn katagori jatuh mental, threatment yg harus dilakukan adalah memulihkan mental (kepercayaan diri) MB. Misalnya dgn cara di sanding MB cewek selama 1 bulan, beri jarak 2 meter yg penting bisa melihat, agar semangatnya pulih lagi dan merasa PD, EF dan perwawatan wajar saja seperti biasa. <mb@ceh>
6. Over Penjemuran
Penjemuran yang berlebihan (over) pada MB juga bisa mengakibatkan MB ngelowo.
Treatment :
Ngelowo akibat over penjemuran pengobatannya cukup mudah, selain stop EF yg bersifat panas (Jangkrik, UH, Kelabang) diganti dengan cacing dan ulat bambu juga berikan larutan penyegar sebagai minumannya & juga tambah porsi mandinya (yg biasa 1 kali ditambah menjadi 2 kali).
Biasanya dalam satu minggu MB tersebut akan sembuh dr nglowo <johanespek>
Saya juga pernah mengalami kasus yang sama, setelah menjalani bergagai threatment akhirnya ketemu di pola penjemurannya. MB ku gak mau banyak jemur. Sekarang jemurnya 1/2 jam - 1 jam tergantung terik matahari, setelah itu langsung di anginkan di teras atas. Sekali dalam seminggu dimandikan malam itupun kalau siangnya panas. Alhamdulillah MBnya gak BF lagi dan tidak terlalu agresif. <Donni gultom>
7. Tidak Nyaman dengan Tempat Gantangan
Ada juga MB yang ngelowo akibat tidak nyaman dg tempat/lokasi gantangan
Treatment :
Saya pernah ngalami yg seperti itu (mb ngelowo) sdh dikurangi ef, mandi 2x, cacing, malah pernah sy adu fisik sekalian sm MB lain siapa tau sehabis tarung totol2an bs berubah. Hasilnya cuma pada luka2 sj & tetap gak ada perubahan. Setelah dipindah taruh tempat gantungan lain malah gak jd batman lagi, mungkin dulu cuma gak nyaman dgn lokasi gantungnya
Untuk kasus pada point 2, 3, 4 dan 5 di atas hal yg terbaik dilakukan adalah pencegahan, yaitu :
Jangan memaksakan MB yg masih muda tarung, apalagi dgn MB yg lebih tua terlebih lagi dgn MB yg sudah mapan.
Jangan ngetrek MB yang sedang dorong ekor/belum tuntas mabung dengan MB yang mentalnya OK.
Jangan buru2 ngetrek MB yang baru selesai mabung. Setelah kelar mabung (bulu beres) sebaiknya jemur dulu atau plus umbar 1-2 bulan, setelah itu baru coba trek 1-2 MB. Kalau Ok, baru test latber atau kelomba lagi. <Ari JB>
Jangan ngetrek MB yg mulai jatuh bulu (mendekati mabung).
Bila terlanjur menghadapi kasus MB dgn katagori jatuh mental, threatment yg harus dilakukan adalah memulihkan mental (kepercayaan diri) MB. Misalnya dgn cara di sanding MB cewek selama 1 bulan, beri jarak 2 meter yg penting bisa melihat, agar semangatnya pulih lagi dan merasa PD, EF dan perwawatan wajar saja seperti biasa. <mb@ceh>
6. Over Penjemuran
Penjemuran yang berlebihan (over) pada MB juga bisa mengakibatkan MB ngelowo.
Treatment :
Ngelowo akibat over penjemuran pengobatannya cukup mudah, selain stop EF yg bersifat panas (Jangkrik, UH, Kelabang) diganti dengan cacing dan ulat bambu juga berikan larutan penyegar sebagai minumannya & juga tambah porsi mandinya (yg biasa 1 kali ditambah menjadi 2 kali).
Biasanya dalam satu minggu MB tersebut akan sembuh dr nglowo <johanespek>
Saya juga pernah mengalami kasus yang sama, setelah menjalani bergagai threatment akhirnya ketemu di pola penjemurannya. MB ku gak mau banyak jemur. Sekarang jemurnya 1/2 jam - 1 jam tergantung terik matahari, setelah itu langsung di anginkan di teras atas. Sekali dalam seminggu dimandikan malam itupun kalau siangnya panas. Alhamdulillah MBnya gak BF lagi dan tidak terlalu agresif. <Donni gultom>
7. Tidak Nyaman dengan Tempat Gantangan
Ada juga MB yang ngelowo akibat tidak nyaman dg tempat/lokasi gantangan
Treatment :
Saya pernah ngalami yg seperti itu (mb ngelowo) sdh dikurangi ef, mandi 2x, cacing, malah pernah sy adu fisik sekalian sm MB lain siapa tau sehabis tarung totol2an bs berubah. Hasilnya cuma pada luka2 sj & tetap gak ada perubahan. Setelah dipindah taruh tempat gantungan lain malah gak jd batman lagi, mungkin dulu cuma gak nyaman dgn lokasi gantungnya
8. MB Terlalu Jinak
Kalau MB didekatin orang, ekor dinaikan sayap diturunkan dada dibusungkan dan suaranya hanya itu itu aja itu pertanda MB terlalu jinak, lama2 kalau dimanja bisa ngelowo jinak. <sh>
Treatment :
Pada saat pemberian EF (UH/ jangkrik /belalang) dilempar saja ke sangkar, biar dikejar, biar agak giras MB nya. Tujuannya untuk menghindari jinak yg mendorong ke ngelowo/ngebatman
9. Dasar Mental Bawaan
Ada MB yang memang mempunyai atau memiliki dasar mental yang ciut. Sehingga saat ditarungkan dia minder duluan dan akhirnya ngelowo
Untuk kasus MB ngelowo seperti point 9 ini, belum ada treatment yg jitu untuk menyembuhkannya.
Ada satu resep yg diterapkan para pemain MB untuk mengatasi MB ngelowo.
Ini resep para pemain MB, saya dikasih tahu bos penthol, coba
* Beli suntikan ya (Susah loh, harus
pake resep dokter)
* Beli sangobion cair : Ambil 1 ml terus suntik ke jangkrik, kasih selama 3 hr berturut-turut, amati gimana selama 1 mg ... bila masih nglowo mg berikutnya kasih lagi.
Jika kesemua threatment tsb di atas sdh di lakukan dan masih saja ngelowo, hanya ada 2 solusi :
* Beli sangobion cair : Ambil 1 ml terus suntik ke jangkrik, kasih selama 3 hr berturut-turut, amati gimana selama 1 mg ... bila masih nglowo mg berikutnya kasih lagi.
Jika kesemua threatment tsb di atas sdh di lakukan dan masih saja ngelowo, hanya ada 2 solusi :
1. Tunggu sampai mabung berikutnya karena benar2 kita bisa mensetting dari nol lagi.
2. Kemungkinan memang type MBnya yg nglowo (mental bawaan).
BAGAIMANA PROSPEK MURAI BATU NGELOWO/NGEBATMAN
tambahan info katanya
1. MB yg "ngebatman itu sebenarnya MB top markotop ..."
2. dan katanyanya lagi ..."coba tanyakan sama siempunya MB jawara, pernah ngebatman ga ..pasti dijawab ..wah ini dulu kerjanya ngebatman terus.."
kemaren juga pas kontes di nias kelas BOB.
ada satu mb ekor hitam yg awal nya ngelowo tapi terakhir maen nya gila ampe dapet koncer tpi cman 2 mungkin krn ngelowo d awalnya.
pdhal waktu babak penyisihan dy gak ngelowo.
mungkin aja pas d BOB doi deket ma burung yg memancing amarah nya ampe ngelowo.
Semoga tulisan (rangkuman) ini dapat bermanfaat untuk MB mania jika menemui permasalahan seputar murai batu ngelowo/ngebatman.
Karena penanganan setiap hobiest berbeda, pasti masih banyak pengalaman2 lain dari
Mohon maaf rekan KMers yg saya kutip postingannya kalau ada hal2 yg kurang tepat atau kurang berkenan mohon dikoreksi.
Penyakit Burung dalam analisa dokter
Gangguan pernafasan : berupa pilek, cekreh cekreh, batuk, asma, volume suara mengecil/ hilang, suara serak dan lagu menjadi pendek pendek ( Nafas1)
Penyakit pernafasan kronis yang membandel, asma, batuk, cekreh diikuti keluarnya ingus dari hidung bahkan sampai pembengkaan pada kaki ( Nafas2 )
Snot : Mata berair dan bengkak, lesu tidak mau makan, berak kapur ( Anti Snot)
Kurus : adanya gangguan pencernakan, bobot menurun, tidak berkicau dan mengantuk, bulu mengembang tapi masih ada nafsu makan untuk jenis makanan tertentu ( Anti Kurus )
Gondok : sering terlihat terengah engah, paruh sering dibuka, pernafasan berbunyi ngik ngik ngik, kicauan pendek pendek, volume suara mengecil ( Anti Gondok )
Kutu dan cacing : burung kelihatan sering mematuki bulu dengan tiba tiba, kurus tetapi nafsu makannya sangat baik ( Nokutu )
Serak, sering batuk dan bersin, suara mengecil, pilek ( Anti Serak )
Banyak terdiam, kelihatan bermalas malasan, tidak bunyi/asal asalan, tidak banyak bereaksi meskipun ada gangguan ( Lesu )
Kurang keseimbangan, kadang sempoyongan seperti ada pergerakan tanpa kontrol ( Anti Syaraf)
Selain beberapa penyakit yang kita harus tahu ada baiknya juga kita simak beberapa produk vitamin dengan demikian diharapkan kita jadi terinspirasi dan mengetahui mana yang sebenarnya dibutuhkan dalam keberhasilan pemeliharaan.
Stamina : Membuat burung tidak loyo bertanding, mengurangi stress tranportasi, menambah semangat induk meloloh piyik, menambah tenaga pejantan dalam mengawini betina
Vitalur : Mempercepat proses birahi dan penjodohan, meningkatkan kesuburan, meningkatkan produksi telur, meningkatkan daya hidup embrio, meningkatkan daya tetas telur, membuat piyik cepat bongsor
Vitamin Ocehan : membuat burung rajin berkicau, tanjep dan ngotot, ngerol/ngentrok/teler, bulu halus mengkilap, bakalan cepat bongsor dan sehat
Gacor : Membuat burung rajin berkicau, suara lebih nyaring dan burung dalam kondisi puncak Rontok : memperlancar proses rontok lebih cepat dan aman, mengatasi gangguan pada bulu
Kristal : Suplemen kesehatan burung
Metabolisme : ditujukan untuk burung sehat yang terganggu sistem metabolismenya
Sebagai wawasan apabila beberapa kemungkinan penyakit belum juga diketahui secara pasti, ada baiknya didahului terlebih dahulu pengobatan umum yang mencakup semua jenis penyakit ( Spektra )
hal ini sangat perlu mengingat beberapa penyakit kadang mempunyai efek yang sangat cepat, jika hal ini tidak segera diantisipasi dengan memberikan obat umum yang multifungsi ada kemungkinan berakibat turunnya daya tahan tubuh bahkan ujungnya sampai pada kematian
Minggu, 05 Februari 2012
PENYEBAB BURUNG MB BAKALAN BARU SERING MATI
SERING kita jumpai para penghoby MB
mengeluh "Murai yang baru saya beli kemaren setelah dirawat 3 hari
mati" atau malahan sudah dirawat sebulan dan sudah mulai bunyi tiba tiba
mati tanpa sebab yang jelas.....
Untuk mengantisipasi hal-hal
tersebut ada beberapa kiat masukkan untuk kita, sebagai berikut :
1. MB baru hasil tangkapan hutan cendrung mempunyai tingkat strees yang sangat
1. MB baru hasil tangkapan hutan cendrung mempunyai tingkat strees yang sangat
tinggi.
Mengapa bisa demikian, tentu saja MB yang ditangkap dengan cara paksa (dijerat/di jaring bahkan dipancing dengan mata kail ikan) akan mengalami stress sewaktu tertangkap, ditambah lagi dengan kondisi kurung yang tidak bersih (sering terlihat di pedagang pedagang yang jorok) yang terkadang menyatukan semua MB bahan dalam satu kurung kecil kotor yang tentu saja akan menambah tingkat stress MB tsb apalagi jika didalam kurung tsb terdapat MB dewasa yang akan memicu semakin tingginya tingkat stress mb mb muda di dalamnya.
2. MB tangkapan terlalu cepat dijual.
Ini yang sering kita jumpai para pedagang takut MB tangkapannya mati, sehingga begitu baru di dapat MB tsb langsung dijual ke pasar burung tanpa adanya proses rawatan dan adaptasi terlebih dahulu, sehingga MB tampak aktif dan lincah begitu kita pelihara dan bawa pulang barulah terlihat MB tsb mulai menunjukan gejala sakitnya.
3. Perubahan lingkungan yang drastis dari hutan ke rumah
MB hutan terbiasa hidup liar dan bebas terbang begitu sampai ditangan kita MB tsb tentu saja akan semakin liar disebabkan dirinya dikurung dalam sangkar yang kecil sehingga MB akan sangat giras dan melupakan makanannya, jika ini terus berlanjut tentu saja kematian di ambang pintu.
4. Suara bising, makin menambah tingkat stress.
Jangan dianggap sepele dengan suara yang gaduh, bagi mb yang baru saja kita pelihara (MB bahan) suara gaduh hampir 70% memicu tingkat stress berlebih yang tentu saja mb yang biasa dengan suara suara tiupan angin dan suara burung burung hutan akan kaget dengan hadirnya suara suara asing baginya.
5. Rawatan yang salah terhadap MB bahan
Point inilah yang sangat menentukan hidup dan matinya seekor mb ditangan sang perawat, jika kita salah dalam merawat akan fatal akibatnya baik dari segi makanan, sangkar, penempatan, gangguan dari luar, faktor kebersihan dan perubahan cuaca.
6. Banyaknya penghoby yang ingin cepat cepat MB bahannya bunyi
Untuk MB bahan yang baru dibeli baik dari pasar burung maupun perorangan, kita jangan berharap MB untuk bunyi dulu buang jauh jauh keinginan ini, yang paling utama adalah MB mau makan saja itu sudah cukup.
7. Terlalu berlebihan dalam merawat MB bahan
Merawat dengan serius tidak di salahkan namun berlebihan dalam merawat juga berdampak buruk terhadap MB, berlebihan yang seperti apa? yang saya maksud disini penghoby cendrung menerapkan rawatan MB bahannya sama dengan rawatan MB MB juara atau MB MB jadi... hal ini tentu saja salah, typikal MB bahan dan MB jadi tentu 100% berbeda... MB jadi biasa dimandikan 2 kali sehari pagi dan malam... tapi MB bahan tidak seperti itu coba saja mandikan malam saya yakin MB Bahan tsb akan cepat menemui ajalnya. atau MB jadi biasa di jemur 4 - 5 jam sehari maka MB bahan jangan sekali kali menjemurnya dalam waktu yang lama jika MB tsb belum bisa beradaptasi penuh, karena di alam jarang ditemui MB yang berjemur dalam waktu 4 jam tanpa henti.
8. Kurang sabar dalam merawat
Inilah point terakhir yang paling terpenting.. dalam merawat mb bahan mutlak kita harus memiliki kesabaran yang besar mulai dari menghilangkan strees MB bahan, pengaturan pakan, penjinakan, rawatan harian, penanganan mabung, sigap dalam mengatasi penyakit MB, pemasteran suara, proses belajar ngeriwik/bunyi dan Gacor (hasil akhir) semuanya tentu saja bukan dalam hitungan detik.. idealnya secara umum MB bahan yang dirawat dari nol hingga jadi (jinak, gacor dan duduk) akan kita dapat setelah proses ganti bulu/ mabung ditangan kita, berapa lama? kebanyakan 8 bulan MB MB hutan akan berganti bulu baru. bahkan ada yang 1 tahun, semuanya bervariasi.
Nah jika ada MB bahan yang baru dirawat 1 atau 2 bulan sudah menunjukan hasil sesuai yang kita harapkan.....INILAH PENGECUALIAN yang perbandingannya 1 : 10
Selanjutnya dengan adanya berbagai masalah diatas.... apa yang harus kita lakukan agar MB bahan/ MB baru tangkapan hutan bisa hidup dan berbunyi, semua ada di tangan kita sebagai perawatnya...
Mengapa bisa demikian, tentu saja MB yang ditangkap dengan cara paksa (dijerat/di jaring bahkan dipancing dengan mata kail ikan) akan mengalami stress sewaktu tertangkap, ditambah lagi dengan kondisi kurung yang tidak bersih (sering terlihat di pedagang pedagang yang jorok) yang terkadang menyatukan semua MB bahan dalam satu kurung kecil kotor yang tentu saja akan menambah tingkat stress MB tsb apalagi jika didalam kurung tsb terdapat MB dewasa yang akan memicu semakin tingginya tingkat stress mb mb muda di dalamnya.
2. MB tangkapan terlalu cepat dijual.
Ini yang sering kita jumpai para pedagang takut MB tangkapannya mati, sehingga begitu baru di dapat MB tsb langsung dijual ke pasar burung tanpa adanya proses rawatan dan adaptasi terlebih dahulu, sehingga MB tampak aktif dan lincah begitu kita pelihara dan bawa pulang barulah terlihat MB tsb mulai menunjukan gejala sakitnya.
3. Perubahan lingkungan yang drastis dari hutan ke rumah
MB hutan terbiasa hidup liar dan bebas terbang begitu sampai ditangan kita MB tsb tentu saja akan semakin liar disebabkan dirinya dikurung dalam sangkar yang kecil sehingga MB akan sangat giras dan melupakan makanannya, jika ini terus berlanjut tentu saja kematian di ambang pintu.
4. Suara bising, makin menambah tingkat stress.
Jangan dianggap sepele dengan suara yang gaduh, bagi mb yang baru saja kita pelihara (MB bahan) suara gaduh hampir 70% memicu tingkat stress berlebih yang tentu saja mb yang biasa dengan suara suara tiupan angin dan suara burung burung hutan akan kaget dengan hadirnya suara suara asing baginya.
5. Rawatan yang salah terhadap MB bahan
Point inilah yang sangat menentukan hidup dan matinya seekor mb ditangan sang perawat, jika kita salah dalam merawat akan fatal akibatnya baik dari segi makanan, sangkar, penempatan, gangguan dari luar, faktor kebersihan dan perubahan cuaca.
6. Banyaknya penghoby yang ingin cepat cepat MB bahannya bunyi
Untuk MB bahan yang baru dibeli baik dari pasar burung maupun perorangan, kita jangan berharap MB untuk bunyi dulu buang jauh jauh keinginan ini, yang paling utama adalah MB mau makan saja itu sudah cukup.
7. Terlalu berlebihan dalam merawat MB bahan
Merawat dengan serius tidak di salahkan namun berlebihan dalam merawat juga berdampak buruk terhadap MB, berlebihan yang seperti apa? yang saya maksud disini penghoby cendrung menerapkan rawatan MB bahannya sama dengan rawatan MB MB juara atau MB MB jadi... hal ini tentu saja salah, typikal MB bahan dan MB jadi tentu 100% berbeda... MB jadi biasa dimandikan 2 kali sehari pagi dan malam... tapi MB bahan tidak seperti itu coba saja mandikan malam saya yakin MB Bahan tsb akan cepat menemui ajalnya. atau MB jadi biasa di jemur 4 - 5 jam sehari maka MB bahan jangan sekali kali menjemurnya dalam waktu yang lama jika MB tsb belum bisa beradaptasi penuh, karena di alam jarang ditemui MB yang berjemur dalam waktu 4 jam tanpa henti.
8. Kurang sabar dalam merawat
Inilah point terakhir yang paling terpenting.. dalam merawat mb bahan mutlak kita harus memiliki kesabaran yang besar mulai dari menghilangkan strees MB bahan, pengaturan pakan, penjinakan, rawatan harian, penanganan mabung, sigap dalam mengatasi penyakit MB, pemasteran suara, proses belajar ngeriwik/bunyi dan Gacor (hasil akhir) semuanya tentu saja bukan dalam hitungan detik.. idealnya secara umum MB bahan yang dirawat dari nol hingga jadi (jinak, gacor dan duduk) akan kita dapat setelah proses ganti bulu/ mabung ditangan kita, berapa lama? kebanyakan 8 bulan MB MB hutan akan berganti bulu baru. bahkan ada yang 1 tahun, semuanya bervariasi.
Nah jika ada MB bahan yang baru dirawat 1 atau 2 bulan sudah menunjukan hasil sesuai yang kita harapkan.....INILAH PENGECUALIAN yang perbandingannya 1 : 10
Selanjutnya dengan adanya berbagai masalah diatas.... apa yang harus kita lakukan agar MB bahan/ MB baru tangkapan hutan bisa hidup dan berbunyi, semua ada di tangan kita sebagai perawatnya...
"SABAR, TELATEN DAN KEBERSIHAN "
Langganan:
Postingan (Atom)